Senin, 27 Januari 2014

Menara Kembar Petronas, Malaysia


Menara Kembar Petronas berada di kota Kuala Lumpur, Malaysia. Menara ini adalah pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada 1998 melampaui Willis Tower dan berakhir pada 2004 setelah dilampaui oleh Taipei 101 tetapi menara ini masih merupakan bangunan tertinggi di dunia pada abad 20.
Menara kembar Petronas memegang gelar sebagai menara tertinggi di dunia dari tahun 1998 hingga 2004 dari segi ukuran ketinggian asli ( dari lantai pintu masuk utama hingga lantai atas ) yang sesuai dengan aturan organisasi internasional yaitu Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Urban sejak 1969.
Sejarah
Menara Petronas dirancang oleh arsitek César Pelli dari Argentina, insinyur strukturnya Thornton Tomasetti, dibangun oleh pengembang KLCC Holdings Sdn Bhd selama 7 tahun dengan biaya US$ 1,6 Milyar. Menara yang dibuat setinggi 88 lantai ( + 5 bawah tanah ), luas 395.000m2 ( 4.252.000 ft2 ) dengan elevator sebanyak 78 buah,  dibuat dengan beton bertulang dengan eksterior dari metal dan glass, dirancang menyerupai motif seni islam untuk mencerminkan agama Islam di Malaysia. Pengaruh Islam yang lain adalah penampang lintang kedua menara yang berbentuk geometri dasar islam yaitu Rub al-hizb ditambah dengan bagian bundar untuk memenuhi keperluan ruang kantor.  
Menara ini dibangun di atas pondasi Pacuan Kuda Kuala Lumpur, Peletakan batu pertama pada 1 Januari 1992 tetapi pembangunan baru dimulai pada 1 Maret 1993 selesai 1 April 1994. Kedalaman batuan dasar sampai 120 meter, yang dibuat dalam waktu 1 tahun oleh Bachy Solentanche, menjadikan bangunan ini merupakan mempunyai  pondasi terdalam di dunia.
Menara 1 dibangun oleh konsorsium Jepang yang dipimpin oleh  Hazama Corporation dan Menara 2 dibangun oleh dua kontraktor Korea Selatan yaitu Samsung Engineering & Construction dan Kukdong Engineering & Construction. Jembatan kedua menara juga dikerjakan oleh Kukdong dan
City Center oleh  B.L. Harbert International
Pada proses pembangunan, karena kekurangan baja dan biaya untuk impor maka menara ini didirikan di atas beton bertulang yang amat kokoh yang tersusun bentuk radikal yang murah sekali. Beton yang sangat kokoh dikenal banyak kontraktor di Asia dan dua kali lebih efektif mengurangi guncangan dibandingkan baja. Oleh karena itu bangunan ini beratnya dua kali dibandingkan bangunan baja dan sejenisnya. Didukung oleh teras beton 23 x 23 meter dan lingkaran luar dengan tiang penopang super berjarak lebar, menara ini menggunakan sistem struktur canggih yang sesuai dengan profil bangunannya yang ramping serta menyediakan ruang kantor tanpa tiang seluas 560.000 m2.
Bangunan menara ini direnovasi 1 Januari 1997 dan baru diresmikan pada 1 Agustus 1999. Pada bagian bawah menara kembar ini terdapat pusat perbelanjaan Suria KLCC dan Dewan Filharmonik Petronas.
 
Arsitektur
Menara Kembar Petronas menjadi bangunan tertinggi di dunia—sebelum didirikannya Taipei 101 pada tahun 2004—yang diukur hingga ke atas komponen strukturnya (puncak, bukan antena).Puncak (spire) dianggap sebagai bagian penting dalam arsitektur bangunan tersebut, dan jika diubah bisa jadi banyak mengganti penampilan dan arsitektur bangunan, sedangkan antena bisa dipasang atau dicabut tanpa mempengaruhi penampilan bangunan. Menara Kembar Petronas masih merupakan bangunan kembar tertinggi di dunia.
Menara Willis (dahulunya Spears) dan World Trade Center terdiri dari 110 lantai, sehingga lebih banyak 22 lantai dibandingkan Menara Kembar Petronas yang berjumlah 88 lantai. Atap dan tingkat tertinggi Menara Willis dan World Trade Center agak melebihi ketinggian atap dan tingkat tertinggi Menara Kembar Petronas. Antena tertinggi di Menara Willis adalah 75 m (246 kaki) lebih tinggi dibanding puncak-puncak Menara Kembar Petronas. Walaupun demikian, menurut peraturan dan pedoman CTBUH,antena-antena Menara Willis tidak diperhitungkan sebagai sebagian dari ciri-ciri arsitekturnya. Sebaliknya, puncak-puncak pada Menara Petronas dihitung dalam ukuran ketinggian karena bukan merupakan tiang antena. Oleh karena itu, Menara Kembar Petronas melampaui ketinggian resmi Menara Willis dengan perbedaan 10 m (33 kaki), padahal Menara Willis memiliki jumlah lantai lebih banyak.


Penyewa
Menara Satu diduduki sepenuhnya oleh Petronas dan sejumlah anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, sedangkan kantor di Menara Dua juga disewakan ke perusahaan-perusahaan lainnya Perusahaan-perusahaan yang mendirikan kantor dalam Menara Dua di antaranya: Al Jazeera, Hess Corporation, Bloomberg, GE, IBM, Khazanah Nasional[, McKinsey & Company, Microsoft, Reuters, Shell.


Taman KLCC
Terdapat sebuah jembatan udara yang menyambung kedua menara di lantai 41 dan 42, yang menjadikannya jembatan dua lantai tertinggi di dunia. Jembatan ini tidak dipasang langsung pada struktur utama, sebaliknya dirancang agar turun ke dalam dan ke luar menara agar tidak patah akibat angin kencang atau penggerakan lempeng seismik. Hal ini juga untuk mengendalikan akumulasi tekanan berlebihan yang terjadi di bagian tengah jembatan, karena jika jembatan dibangun begitu dekat dan terlalu mampat dengan struktur menara, perpindahan tekanan menyebar di sekitar jembatan yang akhirnya menciptakan fenomena "jembatan tertekan", yang dapat menyebabkan jembatan runtuh dengan mudah.[28] Jembatan ini terletak 170 m (558 kaki) dari permukaan jalan dan panjangnya 584 m (1,916 kaki), sednagkan beratnya 750 tonne (750,000 kg).
Jembatan udara Petronas juga sebenarnya diperkuat dengan 2 kaki retort yang tiap sisinya berpasangan; panjang setiap satu kaki yaitu 51 m.

Lantai 41 dan 42 juga dikenal sebagai podium, karena para pengunjung yang hendak ke lantai lebih tinggi harus berganti lift di sini. Jembatan ini terbuka untuk semua pengunjung, semua pengunjung yang ingin mengunjungi jembatan untuk tujuan rekreasi perlu mendapatkan tiket dan pas perjalanan. Awalnya tiket yang dikeluarkan adalah gratis, namun karena menjaga kualitas dan standar sistem pemeliharaan jembatan dan anjungan pemandangan yang dilihat semakin membutuhkan biaya yang tinggi, manajemen Jembatan Menara Kembar Petronas telah mengambil keputusan untuk mengenakan biaya perjalanan pada harga yang wajar.
Semua tiket yang dijual, rata-rata mengadopsi metode penjualan tiket berkonsep 'siapa datang awal, dia akan dapat (first come first serve)'. Pada bulan Ramadan, produksi tiket hanya diperkirakan terbatas sekitar 600 keping saja. Sedangkan untuk bulan-bulan lain, produksi tiket diperkirakan sekitar 1500 hingga 1700 orang sehari. Namun begitu, para pengunjung dianjurkan untuk berada di garis antrean (Queue-point) lebih awal yakni pada pukul 06.00. Ini karena konter tiket hanya mulai beroperasi pada 08.30 pada setiap hari kecuali hari Senin (ditutup untuk tujuan pemeliharaan).[30] Waktu keberangkatan pertama itu akan dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pada jam 19.00. Pengunjung bebas memilih waktu kunjungan pada hari tersebut tergantung pada ketersediaan tempat. Biasanya, tiket yang diberikan akan habis dijual oleh pihak manajemen Jembatan Petronas pada pukul 09.30 pagi, hanya tiket yang dikembalikan atau tiket penjualan langsung untuk perjalanan hari ketiga dari hari ketika beroperasi akan terus dijual sampai konter ditutup pada pukul 17.00.
Para pengunjung hanya diperbolehkan berada di lantai 41 karena lantai 42 hanya dibuka kepada staf penghuni bangunan. Atas dasar kemampuan jangkauan muatan, lift hanya bisa membawa 20 orang pengunjung dalam satu waktu ke jembatan. Lift ini adalah lift berkecepatan tinggi yang bergerak hanya 41 detik ke podium jembatan. Maka pengunjung perlu menunggu di ruang tunggu yang disediakan oleh manajemen. Ruang tunggu menyediakan fasilitas teater, video DVD pembangunan menara, panel informasi, pusat penyortiran barang, loker penyimpanan barang dan beberapa fitur lain. Pengunjung akan dibawa mengunjungi jembatan selama 15-20 menit dengan ciri tag warna tertentu.
Harga tiket penjualan adalah seperti berikut:
  1. Paket 1 (Jembatan udara saja) — RM 3 (dewasa dan anak-anak), RM 10 (bukan warga negara dewasa).
  2. Paket 2 (Jembatan udara dan anjungan pemandangan) — RM 20 (dewasa dan anak-anak), RM 40 (bukan warga negara dewasa).
Anjungan pemandangan terletak di lantai 86, Menara 2 Petronas. Perjalanan ke sana mengambil waktu 86 detik dari balai keberangkatan. Pengunjung yang memilih paket 2 sering diberi peluang hingga 45 menit untuk menyelesaikan kunjungan untuk jembatan udara dan anjungan pemandangan


Fungsi keamanan jembatan
Jembatan ini juga berperan sebagai piranti keamanan; jika terjadi kebakaran atau keadaan gawat darurat semacamnya di salah satu menara, maka para penghuni bisa mengosongkannya dengan menaiki jembatan ke menara yang satu lagi.[33] Evaluasi pengosongan dipicu oleh ancaman bom palsu pada 12 September 2001[34] (sehari setelah tragedi kehancuran menara kembar World Trade Center di New York) menunjukkan bahwa jembatan tersebut tidak berguna selama kedua bangunan perlu dikosongkan serentak, karena muatan tangga darurat tidak cukup untuk menghadapi kejadian seperti ini. Oleh karena itu, lift dirancang agar dapat digunakan jikalau kedua menara perlu dikosongkan, lantas berhasil karena latihan darurat menurut rancangan itu dalam tahun 2005.
Jembatan udara Menara Kembar Petronas ini juga selalu dilengkapi alat pemadam api mutakhir, terdapat juga sistem pendeteksi panas, asap dan suhu, dengan alarm keamanan dan alat percikan air. Terdapat juga panel penyedot asap di sisi jembatan untuk menyedot asap kebakaran jika kebakaran terjadi di dalam kompleks jembatan.


System Lift
Poros utama lift buatan Otis terletak di pusat setiap menara. Semua lift utama merupakan lift dua tingkat yang terdiri dari dek bawah yang mengangkut penumpang ke lantai bernomor ganjil dan dek atas untuk ke lantai bernomor genap. Untuk mencapai lantai bernomor genap dari tingkat bawah, penumpang perlu menaiki eskalator ke dek atas lift.[35]
Dari lantai bawah, terdapat tiga kelompok lift. Kelompok enam lift "jarak pendek" mengangkut penumpang ke antara lantai 2/3 dan lantai 16/17. Kelompok enam lift "jarak sederhana" pula mengangkut penumpang ke antara lantai 18/19 dan lantai 37/38. Terdapat juga lima lift segera yang membawa penumpang terus ke lantai 41/42. Untuk ke lantai-lantai melebihi 41/42, penumpang perlu menaiki lift segera, kemudian menukar lift ke lantai-lantai tinggi itu. Lift-lift penyambung ini melebihi paras tertinggi lift-lift yang mencapai lantai 2 hingga 38. Corak pelayanan lift berulang dengan lantai-lantai atas, yaitu satu set ke lantai antara 43/44 dan 57/58 dan satu set lagi ke lantai antara 59/60 dan 73/74.
Selain lift-lift utama ini, terdapat juga sejumlah lift "penyambung" yang mengangkut penumpang di antara kelompok tingkat lift utama. Berbeda dengan lift utama tersebut, lift tambahan ini bukan berjenis dua tingkat. Dua buah lift disediakan untuk mengangkut penumpang dari lantai 37/38 ke lantai 41/42 (lantai 39 dan 40 tidak bisa dimasuki). Oleh karena itu, tidak perlu seseorang di paruh bawah bangunan untuk turun ke tingkat bawah untuk sampai ke paruh atas bangunan.
Lift-lift ini dilengkapi beberapa fitur keamanan, seperti kemampuan mengeluarkan orang dari lift yang macet di antara lantai dengan membimbing salah satu lift yang bersebelahan secara manual ke sisinya, kemudian membuka panel pada dinding untuk membuka rute kepada penumpang dalam lift yang macet agar melintas ke gerbong lift yang lain. Ketika mengosongkan bangunan, hanya lift darurat yang bisa digunakan, karena hanya dilengkapi pintu keluar di lantai G/1 dan lantai 41/42; oleh karena itu jika terjadi kebakaran di paruh bawah bangunan, poros yang terlindung ini tidak akan terpengaruh. Lift pemadam kebakaran turut disediakan untuk tujuan darurat


Penyejuk Udara Terpusat
Di kawasan timur lapangan Menara Kembar Petronas, di sebelah utara Masjid Asy-Syakirin terdapat sarana utilitas KLCC District Cooling yang bertujuan menyediakan air sejuk kepada semua bangunan di lapangan KLCC. Unit air dingin bertenaga turbin penghasil gas ini mampu menyediakan udara yang nyaman sebanyak 42.000 RT, tidak hanya pada Menara Kembar Petronas dan Suria KLCC, bahkan juga Menara Maxis, Menara Exxon Mobil, Pusat Konvensi Kuala Lumpur, Mandarin Oriental Kuala Lumpur dan Masjid As Syakirin.


Peristiwa Penting
Ribuan orang mengosongkan bangunan setelah menerima panggilan ancaman bom pada 12 September 2001, sehari selepas serangan 11 September menghancurkan menara kembar World Trade Center di New York. Regu penjinak bom dikerahkan tetapi tidak menemukan bom di kedua menara Petronas setelah mengevakuasi semua orang. Para pembeli dan pengunjung diizinkan masuk kembali tiga jam kemudian pada tengah hari. Tidak ada seorang pun yang terluka dalam langkah evakuasi tersebut.[38]
Pada waktu larut malam 4 November 2005, terjadi kebakaran di kompleks bioskop di pusat perbelanjaan Suria KLCC di bawah Menara Kembar Petronas. Tidak dilaporkan adanya korban. Ketika itu, kedua menara hampir kosong (kecuali Suria KLCC yang diisi pengunjung bioskop dan pelanggan restoran).
Pada waktu pagi 1 September 2009, ahli pemanjat bangunan dari Perancis, Alain "Spiderman" Robert, berhasil memanjat hingga ke puncak Menara Dua dengan hanya mengandalkan tangan dan kaki tanpa kelengkapan keamanan dalam waktu tidak lebih dari dua jam, setelah dua percobaan sebelumnya terhalang oleh polisi di tengah-tengah menara. Pada 20 Maret 1997, pihak polisi menangkap dia di lantai 60; 28 lantai lagi sampai ke puncak. Percobaan keduanya pada 20 Maret 2007—genap 10 tahun kemudian—sekali lagi terhalang di lantai yang sama (tetapi di menara yang satu lagi).


Kutipan terkenal dari arsitek Menara Kembar Petronas:
"Menurut Laozi, realitas benda be-ruang adalah ruang kosongnya dan bukan pada dinding yang membatasinya. Tentunya beliau berbicara mengenai realitas spiritual. Ini juga merupakan realitas bagi Menara Petronas. Tenaga kekosongan ditingkatkan dan dibuat lebih jelas dengan adanya jembatan pejalan kaki yang ... dengan struktur pendukung yang dibangun sebagai gerbang ke angkasa ... sebagai pintu ke alam maya.
César Pelli, arsitek (1995)