
Hampir di setiap sudut gedung ditemukan arca Buddha Maitreya yang memiliki postur tubuh tinggi lebar, telinga padat dan perut gendut, berkepribadian lugu dan senantiasa tertawa lebar. Menurut Pandita Liyas, Kepala Bidang Sekretaris, Kerohanian, Pendidikan dan Seni Budaya Maha Vihara Duta Maitreya Batam, "Sesuai nama, di hampir setiap sudut Vihara Maitreya terdapat arca Buddha Maitreya dengan senyumnya yang lebar. Begitu dipandang, terasa nuansa hidup yang menyambut hangat, seolah-olah Maitreya berkata: Welcome to the loving world. Ia menuntun semua manusia memasuki dunia baru, hidup dengan damai dan bahagia".
Di vihara ini terdapat 5 graha yaitu
1. Graha Maitreya yang merupakan graha dengan fungsi utama, tempat umat Maitreya melakukan kebaktian tiga kali sehari kepada Tuhan Yang Maha Esa, Buddha Maitreya dan para Buddha/Bodhisatva. Graha ini memiliki daya tampung 2.000 orang.
2. Graha Patriat, merupakan graha bakti puja kepada para Buddha yang sekaligus berfungsi sebagai aula pendidikan dan pelatihan serta Dharmasala.
3. Graha Sakyamuni (Sidharta Gautama), merupakan graha kebaktian kepada Hyang Buddha Gautama, Buddha Amitabha, Buddha Baisajyaguru, Bodhisatva Manjusri dan Bodhisatva Samantabhadra.
4. Graha Budhha Avalokitesvara, merupakan graha bakti puja kepada Bodhisatva Avalokitesvara,
5. Graha Budha Satya Kalama. Graha Satya Kalama ini merupakan graha bakti puja kepada Bodhistva Satya Kalama.
"Vihara Maitreya merupakan centre kesenian kasih alam, setiap tahun telah memiliki kalender tetap bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Imlek kemarin kita menggelar open house vegetarian food yang dihadiri lebih dari 20.000 orang, dan penutupan imlek nanti atau cap go meh, Vihara Maitreya menggelar serangkaian kesenian yang bernuansakan tionghoa, pendidikan, moral dan kasih alam berupa tari-tarian, drama dan tembang rohani," lanjut Pandita Liyas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar